Putri berprestasi yang juga Alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid ini mampu menjadi salah satu peserta yang terkualifikasi dari 18.235 pendaftar dalam program Asia Youth Model United Nations (AYIMUN) 2018 .......
KIMNAMBI.COM - Menjadi mahasiswa Internasional di negeri Cina tidak membuat Laila Fakhriyatuz Zakiyah lantas puas untuk mengukir prestasi di kancah Internasional.
Putri kelahiran Desa Kalipenggung Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang ini merupakan anak pertama dari H. Moh. Lutfi, S.Ag yang saat ini menjabat Ketua MWCNU Randuagung Lumajang dan sekaligus Bendahra PCNU Lumajang.
Dengan lahir didesa dan besar dilingkungan pesantren, Laila membuktikan bahwa anak desa dari daerah pinggiran dengan keterbatasan fasilitas dan biaya mampu mengukir prestasi di kancah Internasional dan dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.
Putri berprestasi yang juga Alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid ini mampu menjadi salah satu peserta yang terkualifikasi dari 18.235 pendaftar dalam program Asia Youth Model United Nations (AYIMUN) 2018 yang dilaksanakan di Thailand 3-6 November 2018 bukan suatu capai yang mudah diraih dengan persaingan begitu ketat.
Belum lagi perjuangan untuk sampai di Thailand yang harus dilalui menggunakan kendaraan bus kemudian berganti kereta cepat dan kereta bawah tanah (subway) hingga pesawat terbang.
Dengan perizinan kampus yang sangat rumit untuk bisa menghadiri program AYIMUN (Asia Youth International Model United Nations) ke dua setalah tahun lalu sukses diadakan di Malaysia memberikan bumbu-bumbu kepuasan tersendiri bagi Laila setelah tahu bahwa usahanya membuahkan target sesuai rencana.
Perjuangan yang dilalui menjadi menjadi terobati dengan menjadi satu-satunya peserta yang mendapat penghargaan “Verbal commendation award” di konsil United Nation World Tourism Organization (UNWTO) yang merupakan satu badan dari PBB yang menangani masalah pariwisata dan markas besarnya berada di Madrid, Spanyol.
Torehan prestasi tertinggi yang diraih Laila, membuat Bendera Merah Putih berkibar pada Kegiatan Internasional dalam konferensi international model Perserikatan Bangsa-bangsa yang dilaksankan dalam waktu 4 hari di Thailand, 3-6 November 2018.

Meskipun Laila dialokasikan di konsil UNWTO yang tidak linear dengan jurusan pendidikannya yakni kedokteran, tidak lantas membuat Laila patah semangat.
Ditambah dengan posisinya sebagai representasi dari Negara Korea Utara yang notabene merupakan negara sangat terisolasi dan sulit untuk dieksplorasi.
“I am in it to win it” jawab gadis yang sekarang duduk di semester 5 di Fakultas Kedokteran Hubei Polytechnic University China ini ketika ditanya perihal keberhasilannya.
Laila menjabarkan, bahwa dia selalu memegang prinsip tersebut yang membuat dia selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik diantara yang terbaik dimanapun dia berada.
Penutupan acara AYIMUN yang diadakan di hari ketiga (5/11) menorehkan hasil dari usaha kerasnya, yang harus mengorbankan waktu, tenaga dan fikiran disela-sela kesibukannya sebagai mahasiswi kedokteran luar negeri.
verbal commendation award berhasil diraih Laila dengan menyisihkan 148 delegasi lainnya dari berbagai negara di seluruh dunia dalam konsil UNWTO.
Penutupan yang dimeriahkan oleh 1.066 delegasi yang berhasil terseleksi dari 18.235 peserta tersebut ditutup dengan hikmat dalam balutan lagu we are the world. (fd)
COMMENTS