Jalan Curah Mayit. Anda bisa pergi ke daerah Lumajang, Probolinggo dan Jember melalui jalur alternatif ini.
Jalan Curah Mayit. Anda bisa pergi ke daerah Lumajang, Probolinggo dan Jember melalui jalur alternatif ini.
Mungkin bagi Anda yang sudah pernah melintasi jalur ini juga pasti pernah mendengar nama daerah ini.
Kawasan inilah yang menurut warga di anggap jalur paling angker dengan cerita mistisnya.
Melintasi jalur ini, kalian sudah pasti akan di temani Tempat Pemakaman Umum atau kuburan, ribuan hektar sawah, hutan yang curam, jalanan yang berkelok dan penarangan yang sangat minim.
Nama Curah Mayit di ambil dari bahasa madura. Arti kata "Curah" adalah "lembah yang curam" sedangkan "Mayit" adalah "mayat atau jenazah".
Konon, lembah curam ini adalah tempat pembuangan mayat-mayat dari para penjajah belanda sehingga Masyrakat sekitar memanggil jalur ini dengan sebutan Curah Mayit (Lembah Curam Tempat Pembuangan Mayat).
Cerita mistis jalan Curah Mayit sudah sering terdengar, seperti makhluk halus yang suka menumpang, suara rintihan yang tidak jelas asalnya dan masih banyak lagi kejadian-kejadian mistis yang sulit dijelaskan dengan logika.
Diluar mitos itu, peringatan untuk bethati-hati memang sangat wajar.
Jalan Curah Mayit sangat sepi juga sering terjadi tindak kriminal. Kondisi keamanan jalan lintas Kecamatan ini dikenal rawan tindak kejahatan seperti perampokan atau begal sehingga membuat takut para pengguna jalan.
[post_ads]
Saat lewat malam hari suasana jalanan mencekam dan tak terlihat banyak kendaraan. Sepinya arus lalulintas di jalan lintas Kecamatan, Randuagung - Lumajang ini karena kendaraan yang akan melintas pada malam hari takut menjadi sasaran perampokan yang belakangan sering terjadi.
Di Jalan Curah Mayit terdapat sejumlah titik rawan, menurut sejumlah warga, sudah tak terhitung pengguna jalan menjadi korban. Wilayah ini dikenal dengan kawasan sarang perampok dan begal yang tak segan-segan beraksi siang maupun malam.
Masih ingat dibenak masyarakat kasus begal yang menimpa warga desa Gedangmas, sepeda motor Honda Vario Nopol 4403 XG yang dikemudikan Rulik Norma Yunita, dengan Kepala korban dipukul oleh pelaku menggunakan benda tumpul hingga korban terjatuh dari sepeda motornya. Saat korban tidak berdaya berada di tepi jalan, pelaku langsung mengambil sepeda motornya.
Atau juga kasus pembacokan, Korbannya adalah Bayu Fernando (23), anggota TNI yang bertempat tinggal di asrama Yonkav Desa Randuagung, Singosari, Malang. Korban dibacok oleh kawanan pelaku begal, sepeda motor milik korban Honda Vario 150 warna putih Nopol N 4492 UV dirampas lalu dibawa kabur.
Kasus kriminalitas membawa trauma sangat besar bagi masyarakat pengguna jalan di kawasan tersebut. Bahkan, masyarakat seolah frustasi dengan kondisi tidak aman ini. Cerita-cerita menyeramkan membuat pengguna jalan ketakutan, melewati jalan lintas Kecamatan ini, seolah melewati neraka.
Harapan saya pengguna jalan, Semoga lintas tersebut kian hari semakin sering ada pihak Kepolisian yang melakukan patroli baik siang maupun malam sehingga mempersempit gerak pelaku kriminal yang akan beraksi di jalur tersebut.
Demi keamanan Untuk kalian yang ingin melewati jalur ini, sebaiknya melintasi Curah Mayit sebelum hari mulai gelap. Jangan berfikir negatif dan jangan terlalu mempedulikan jika ada keanehan. Tetaplah fokus selama berkendara. Dan jangan lupa berdoa.
[post_ads_2]
COMMENTS