Kang Said: "Situs ini perlu dibangun, diangkat dan disosialisasikan agar menjadi salah satu cagar budaya nasional karena Arya Wiraraja ini merupakan sosok raja besar............
KIMNAMBI.COM - Seusai mengisi Taushiyah Kebangsaan memperingati Hari Santri Nasional 2018 di gedung Sujono, Ketua Umum PBNU, Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj, M.A., berziarah ke makam Situs Biting Lumajang yang didampingi Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, M.ML. dan Ketua PCNU Lumajang Selasa(23/10/2018) sore.
Dalam kunjungannya kali ini Kang Said, panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa situs ini perlu dibangun, diangkat dan disosialisasikan agar menjadi salah satu cagar budaya nasional karena Arya Wiraraja ini merupakan sosok raja besar yang merupakan salah satu tokoh terbentuknya peradaban dan bangsa Indonesia.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa situs yang terletak di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang ini adalah peninggalan peradaban Kerajaan Lamajang yang merupakan cikal bakal terbentuknya Kabupaten Lumajang yang wilayah kekuasaannya meliputi daerah Tiga Juru, yaitu Lamajang, Panarukan, Blambangan serta ditambah dengan daerah-daerah seperti Sumenep (Madura) dan Bali.
Kerajaan Lamajang didirikan oleh Arya Wiraraja yang merupakan keturunan Raja Airlangga dan Singosari yang sebelumnya adalah seorang Adipati Sumenep kemudian memimpin Kerajaan Majapahit Timur (Lamajang) karena berhasil membantu Raden Wijaya memberontak pada Jayakatwang Raja Singosari.
Lamajang sendiri merupakan kerajaan islam pertama di pulau Jawa sekitar pada abad ke 13 yang dibawa oleh Syekh Abdurrahman Assyaibani seorang ulama Persia sepupu dari Imam Ahmad Bin Hambal Assyaibani dengan menjadi penasehat Arya Wiraraja. Bahkan makam Arya Wiraraja dan sejumlah senopati Kerajaan Lumajang berdekatan dengan makam Syekh Abdurrahman Assyaibani di areal situs Biting.
Arya Wiraraja pun diahir hayatnya memeluk agama islam dengan bimbingan langsung dari Syekh Abdurrahman Assyaibani. Makamnya pun islami karena bergandengan dengan makam sang penasehat. Bahkan keturunan raja ketiga itu dinikahi keluarga Sunan Gunung Jati.
Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq, M.ML juga menegasakan bahwa kedepannya akan menggandeng ahli sejarah dan pegiat budaya Kabupaten Lumajang untuk mengurai dan merenovasi situs biting ini untuk menentukan sisi mana yang bisa dikembangkan untuk dijadikan bukti sejarah Lumajang karena wilayahnya yang berdekatan dengan pemukiman dan persawahan.
Pada kesempatan kunjungan ke Situs Biting ini Ketua PBNU dihadiahi tiga buah buku yang berkaitan dengan sejarah Lumajang dan juga di minta untuk membantu menjembatani kepada Pemerintah agar Kapten Kyai Ilyas dijadikan Pahlawan Nasional atas perjuangannya hingga mati syahid dimedan perang dalam mengusir penjajah.
Penulis: Muhammad Fawaid Jazuli
Editor: Unus Senyawa
COMMENTS