Elemen masyarakat yang melakukan aksi tergabung dalam Jaringan Masyarakat Anti Maksiat " (Jimat) yang terdiri dari Jarinagan Lembaga Pesantren, Nahdlotul Ulama', Muhammadiyah.....
Bertepatan pada hari jum'at (19/10) ribuan masyarakat Lumajang dari berbagai golongan bahkan lintas agama berkumpul di Alun-alun Lumajang setelah melaksanakan sholat jum'at di Masjid Agung KH. Anas Mahfudz untuk menghadiri Istighosah dengan mengusung tema "Mengetuk Pintu Langit Menggapai Berkah".
Kegiatan tersebut merupakan gerakan masyarakat yang bertujuan mendukung kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang dalam rangka menutup tempat-tempat yang terindikasi melakukan penyalahgunaan izin prinsip usaha untuk praktek-praktek kemaksiatan.

Elemen masyarakat yang melakukan aksi tergabung dalam Jaringan Masyarakat Anti Maksiat (Jimat) terdiri dari Jarinagan Lembaga Pesantren, Nahdlotul Ulama', Muhammadiyah, MUI, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Pagar Nusa, Pencak Organisasi, Setia Hati, Majelis Mahabbah, Organisasi Mahasisawa.
Bupati Lumajang, Kapolres, Dandim 0821, Kajari, Beberapa Anggota DPRD Lumajang juga tampak terlihat menghadiri acara.
Rangkaian acara dimulai dengan orasi yang diawali dari perwakilan Nahdlotul Ulama' yang orasinya berisi himbauan kepada masyarakat lumajang untuk bersatu padu membersihakan Lumajang dari praktek kemaksiatan yang akhir-akhir ini semakin merajalela dimana-mana.
Praktek kemaksiatan yang dibiarkan akan menjadi kontra produktif terhadap pendidikan yang pada akhirnya akan melahirkan generasi bangsa yang tak bermoral.

Sedangkan orasi dari perwakilan Muhammadiayah menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah tujuan mulia dan sebagai bukti kecintaan terhadap Lumajang bukan sebuah kegiatan yang ditunggangi kepentingan politik praktis dan juga tidak ada sangkut pautnya dengan Pilpres yang akan datang.
Muhammadiyah menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat Lumajang untuk mendukung Bupati dan Wakil Bupati Lumajang dalam upaya membersihkan Lumajang dari tempat-tempat yang terindikasi melakukan praktek kemaksiatan dan juga berharap semoga Lumajang dijauhkan dari bencana alam yang akhir-akhir ini menimpa beberapa wilayah di Indonesia.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Surat Pernyataan Jaringan Masyarakat Anti Maksiat, yang berbunyi:
- Mendukung Bupati dan Wakil Bupati Lumajang beserta seluruh Pemerintah Daerah untuk menutup tempat-tempat usaha yang berbau maksiat dilingkungan Kabupaten Lumajang.
- Mendukung Bupati dan Wakil Bupati Lumajang beserta seluruh Pemerintah Daerah untuk menutup Vision Viesta dan seluruh tempat-tempat maksiat yang telah terindikasi kuat menyalahi ijin prinsip pendiriannya.
- Menegasakan kepada para pengusaha dibidang apapun untuk melakukan usaha yang tidak bertentangan dengan hukum, etika moral dan agama
- Mendorong pertumbuhan ekonomi kabupaten Lumajang dengan mengalih fungsikan usaha yang terindakasi bertententangan dengan etika moral dan budaya serta agama dengan usaha yang sesuai dengan nilai-nilai dasar yang ada didalam masyarakat.
- Meniadakan atau mengeliminir konflik horisontal dengan mengutamakan dialog yang sehat dan dinamis.
- Menegasakan dan mengajak kepada masyarakat Lumajang untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengingatkan banyaknya bencana yang terjadi di berbagai belahan bumi Indonesia dan di dunia ini karena kemaksiatan yang sudah merajalela.
- Menegaskan dan mengingatkan kepada seluruh elemen bangsa untuk bisa menahan diri agar tidak terjadi konflik horisontal karena pengaruh pemilik kepentingan kapitalisme (Pemilik Modal).
- Menegaskan dan mengingatkan serta menolak seluruh unit usaha yang bertentangan nilai-nilai budaya, etika dan moral bangsa serta agama.
- Menegaskan dan mengingatkan kepada seluruh elemen bangsa untuk bersatu padu dalam mempertahankan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang-undang Dasar 1945.

Alhamdulillahirobbil 'Alamin. Jika pernyataan ini tidak ada hasil maka kami siap untuk hadir ketempat ini dengan gelombang umat yang lebih banyak lagi.
Setelah pembacaan istighosah dan do'a yang dipimpin oleh ulama' Lumajang, peserta aksi membubarkan diri dengan tertib.
Penulis: Muhammad Fawaid Jazuli
Editor: Unus Senyawa
Foto: Tim Dok RC, Eeng Hermand, Herman Tobi, Zacky
COMMENTS