-->
MENU MENU
Guru Bagi Anak-anak Kampung Di Desa Randuagung
BerandaRANDUAGUNGFEATURESOSIAL

Guru Bagi Anak-anak Kampung Di Desa Randuagung

Guru Bagi Anak-anak Kampung. Niat tulus, semangat, dan ketelatenan bu Novi telah berkontribusi terhadap khazanah pendidikan di lingkungan sekitarnya. “Saya selalu menekankan anak-anak untuk berusaha meraih cita-cita mereka.Ndak menikah muda. Menjadi anak berpendidikan tinggi,” pungkas bu Novi.



Sore itu seorang perempuan berkerudung biru menegur anak kecil yang membuang bungkus snack di lantai.

“Jangan buang sampah sembarangan, Nak. Ayo dibuang di tempat sampah,” katanya lembut.

“Halah, cuma satu lho, Bu,” sang bocah beralasan.

“Eh. Ayo ambil. Buang ke tempat sampah. Biasakan tertib!” tegas perempuan tersebut.

Bocah laki-laki yang ia tegur akhirnya memungut sampah, kemudian mencemplungkan ke keranjang. Bu Novi, pemilik tempat belajar sekaligus pengajar khusus anak-anak kampung tersebut tersenyum lega. “Nah, bagus!” pujinya.


Bu Novi di antara anak-anak didiknya

Novi Kusumawardhani, 40 tahun, tak pernah menyangka sebelumnya bahwa dirinya akan menjadi seorang guru les di kampung. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang ini awalnya karyawan kantoran di Riau. Setelah menikah, tepatnya pada tahun 2002, ia ikut suaminya ke desa Randuagung, Lumajang, dan berdomisili di sana.

Pasca menikah, bu Novi praktis jadi ibu rumah tangga penuh. Bu Novi seringkali kebingungan mencari kegiatan untuk mengisi waktu luang. Hingga suatu malam, ia bersilaturahim ke Bu Eri, tetangga sebelah rumahnya. Di sana ia bertemu Windi (bukan nama sebenarnya), putri Bu Eri, yang masih duduk di bangku kelas empat SD.

Windi dikenal tetangga sebagai anak yang langganan tak naik kelas. Kala itu Bu Novi tanpa sengaja melihat Windi mengerjakan PR. Dan jawaban Windi salah semua. Heran, bertanyalah Bu Novi. “Lho, Nduk. Kok jawabannya keliru semua?”

Bu Eri minta tolong bu Novi untuk mengajari anaknya. Akhirnya Bu Novi membimbing Windi mengerjakan PR. Keesokan harinya, Windi dapat nilai 100. Sejak saat itulah, yakni tahun 2004, Windi rajin mendatangi rumah Bu Novi untuk belajar. Nilai-nilai Windi yang biasanya jelek jadi bagus. Kemajuan Windi memancing penasaran saudaranya. Ikutlah sepupu Windi, Arik, yang juga langganan tidak naik kelas. Kendala Arik saat itu adalah tidak bisa baca tulis padahal sudah kelas dua SD. Untuk mengajari mereka, bu Novi tidak meminta bayaran sepeser pun.

Waktu berlalu. Tibalah masa-masa ujian semester. Bu Novi berdoa agar kedua anak didiknya mendapatkan nilai cemerlang. Doa bu Novi terkabul. Baik Windi maupun Arik, yang kerap dicap “anak bodoh”, berhasil menduduki peringkat pertama di kelas.

Banyak orang bertanya-tanya: Kok bisa? Bagaimana mungkin?

“Anak-anak itu pintar. Mereka cerdas. Hanya saja, mereka ndakpaham berbahasa Indonesia. Karena sehari-hari mereka berbahasa Madura. Sementara di sekolah, gurunya ngajar pakai bahasa Indonesia,” tutur bu Novi menjelaskan.

Berita tentang prestasi Windi dan Arik menyebar. Para orangtua di kampung tergiur. Dibawalah anak-anak kampung tersebut oleh orangtuanya menemui bu Novi untuk dibimbing. Karena semakin banyak peminat akhirnya tempat belajar yang semula dilakukan diteras, pindah ke teras samping rumah. Tempat belajar juga ditambahi dengan bangku-bangku kecil dan lemari buku.

Tempat Belajar Bu Novi

"Anak-anak sudah siap menunggu walaupun jam belajar bersama belum dimulai. Salut dengan semangat mereka."

Kini total anak-anak kampung yang belajar di bawah asuhan bu Novi sudah mencapai 55 orang. Mereka belajar mulai dari pukul 14.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Bu Novi cuma mengajar anak-anak SD saja. Tiap anak membayar 50 ribu per bulan, namun sebenarnya pembayaran tersebut bukanlah kewajiban. Semampunya. Ada yang dibebaskan dari biaya. Maklum masyarakat setempat banyak yang hidup sebagai petani pas-pasan. Ada pula yang membayar dengan cabe. Yang terpenting bagi bu Novi adalah, anak-anak semangat untuk belajar.

Suasana Belajar

Tinggal di kampung yang jauh dari toko buku tak lantas membuat bu Novi menyerah. Bu Novi rela menempuh perjalanan diantar suaminya, untuk membeli buku-buku penunjang di Gramedia Jember. Perjalanan menuju ke sana ditempuh dalam waktu 1 jam, naik mobil.

Hampir seluruh murid didikan bu Novi sukses di sekolah. Meski begitu, kesuksesan anak-anak kampung meraih nilai bagus tidak serta merta berakibat bagus pula. Guru-guru sekolah kampung justru melarang para siswanya untuk belajar pada bu Novi. Alasan mereka, bu Novi cuma memberikan jawaban, tanpa penjelasan mengenai mata pelajaran. Padahal sebenarnya tidak seperti itu. Bu Novi juga menjabarkan pada anak-anak tentang pelajaran sekolah yang mereka terima.

Agar tidak terjadi salah paham, suami bu Novi mendatangi sekolah. Syukurlah pada akhirnya guru-guru sekolah bisa mengerti.

Bu Novi memberikan penjelasan pada anak-anak didiknya

Hidup di kampung memang tak selamanya mudah. Di tempat bu Novi tinggal, pendidikan bukanlah sesuatu yang sakral. Sarjana di sana bisa di hitung dengan jari. Jadi banyak orangtua di sana yang masih menganggap bersekolah bukanlah hal penting. Tak pelak banyak orangtua yang merasa sudah cukup ketika anak-anak mereka lulus SD.

Selain mengajari anak-anak setempat, bu Novi juga kerap menjadi tempat curhat. Ada anak kampung, sebut saja Dini. Orangtua Dini menginginkan anaknya bekerja setelah lulus SD. Orangtua Dini hidup sangat pas-pasan. Ayahnya kuli bangunan, ibunya bekerja serabutan. Dini ingin terus bersekolah namun impian Dini terhalang biaya sekaligus kemauan orangtuanya. Curhatlah Dini pada bu Novi.

Tak ingin berkonfrontasi dengan orangtua Dini, bu Novi membonceng Dini untuk melihat pengumuman pendaftaran sekolah MTS Randuagung. Berdasarkan informasi, bersekolah di sana tidak dipungut biaya alias gratis. Dini pulang membawa sejuta harapan. Setiba di rumah, Dini memberitahu orangtuanya. Syukurlah Dini diperbolehkan untuk melanjutkan sekolah.

“Rata-rata masyarakat di sini kesulitan biaya. Padahal sebetulnya kemampuan mereka bagus,” bu Novi menjelaskan.

Setelah masuk MTS, Dini tidak lantas berleha-leha. Dia berusaha keras untuk belajar. Meskipun sudah tidak dibimbing bu Novi lagi, prestasi Dini tergolong bagus. Dia sering masuk peringkat 10 besar.

Selain kendala biaya, tradisi “kawin muda” juga masih melekat pada masyarakat di desa Randuagung. Pernah ada anak perempuan, sebut saja Lili, curhat pada bu Novi karena akan dinikahkan setelah lulus SD. Bu Novi tidak terima. Ia bicara langsung pada ibu Lili, mengenai efek buruk dari menikah muda. Apalagi masih di bawah umur begitu. Usaha bu Novi tak sia-sia. Lili terus sekolah, melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama.

Kasus lain yang membuat bu Novi prihatin adalah ketika ada anak, sebut saja Adi, yang mengaku kecanduan nonton film porno. Adi berterus terang kalau dia sering diajak sang paman nonton film porno. Akibatnya Adi ketagihan. Malahan Adi punya koleksi DVD porno dan Adi mengajak teman-teman kecilnya juga nonton.

“Saya anggap Adi sebagai anak saya sendiri. Jadi saya nasihati dia tanpa sungkan. Ndak bosan saya nasihati dia. Saya takut ke depannya dia menjadi anak yang ndak karu-karuan,” aku bu Novi.

Syukurlah Adi sudah insyaf. Sekarang Adi sudah lulus SD. Kalau bertemu bu Novi, Adi akan menyapa dengan santun.

“Sesuatu yang menyedihkan selama saya mengajari anak-anak di sini adalah, jika sudah mau lulusan. Mereka menatap sambil bertanya, ‘Nanti saya kemana ya, Bu?’. Hati saya trenyuh mendengar pertanyaan seperti itu,” mata bu Novi mendadak sendu saat menceritakan hal ini.

Saat ditanya apa yang membuat beliau bersemangat mengajari anak-anak kampung hingga detik ini, bu Novi menjawab, “Saya suka terharu ketika hujan-hujan, anak kampung sebelah datang untuk belajar. Juga kalau pas jam belajar tiba, anak-anak berusaha tampil wangi dan rapi. Saya juga bahagia sekali kalau ada anak yang bisa lulus SD dengan nilai memuaskan. Di SMP juga nilai mereka tetap bagus. Tetap ranking. Bahkan ada yang ditawari beasiswa segala. Bahagia rasanya.”



Bu Novi di antara alumni anak didiknya yang kini sudah duduk di bangku SMP dan SMA

Demi memberikan hasil maksimal, bu Novi mengajak dua guru honorer yakni bu Tika dan bu Sus, untuk mengajari anak-anak. Bu Tika mengajari anak-anak kelas empat dan lima, sementara bu Sus membimbing anak-anak kelas satu hingga kelas tiga SD. Bagi bu Tika yang notabene adalah guru akuntansi di SMK, hal paling membahagiakan saat mengajar anak-anak setempat adalah ketika mereka bisa menjawab soal-soal tanpa bertanya. Sementara bagi bu Tika yang sehari-hari bekerja sebagai guru MTS, mengaku kalau hal yang membuat ia bahagia adalah ketika anak-anak mengalami peningkatan. Semisal dari yang tidak bisa membaca, jadi lancar membaca. Keberadaan mereka membuat bu Novi jadi terbantu, para guru honorer tersebut juga merasa beruntung dapat tambahan penghasilan.

Bu Tika di sela-sela kesibukannya mengajari anak-anak

Bu Sus kembali mengajar setelah tidak bisa berjalan akibat kecelakaan motor

Dari kiri ke kanan: bu Novi, bu Tika, bu Sus

Niat tulus, semangat, dan ketelatenan bu Novi telah berkontribusi terhadap khazanah pendidikan di lingkungan sekitarnya. “Saya selalu menekankan anak-anak untuk berusaha meraih cita-cita mereka.Ndak menikah muda. Menjadi anak berpendidikan tinggi,” pungkas bu Novi.

Tulisan di sebuah tas kain saat menghadiri workshop




Penulis: Widya Ross

Name

ABDUL BASAR,3,ADVENTURE,1,AHMAD FARUQ CHOTIBI,1,AKREDITASI,1,AKTA,1,ANSOR,1,APEL AKBAR,1,APLIKASI,1,ARIES PURWANTINY,1,ARKEOLOGI,1,ASIAN GAMES,3,Astra Internasional,1,AYIMUN,1,BABINSA,1,BANJIR,1,BANSER,2,BANSOS,1,BANYUPUTIH LOR,1,BATIK,3,BATIK LUMAJANG,3,BBM,1,Bencana Alam,2,BERITA,122,BERSALIN GRATIS,1,BHAKTI SOSIAL,1,BID LUMAJANG,2,BIDAN DESA,1,BISNIS,2,BMTNU,4,BNI 46,1,BPBD Lumajang,3,BPD,2,BPD KALIDILEM,1,BPOM,1,BUDAYA,9,BUKA BERSAMA,1,BUMDES,6,BUPATI LUMAJANG,14,BUWEK,1,CAGAR BUDAYA,12,Camat Klakah,1,CAMAT RANDUAGUNG,5,CANDI AGUNG,11,CANDI RANDU AGUNG,1,CANGKRUAN BARENG FORKOPIMCA,1,CURAH MAYIT,1,DAERAH,4,DANA DESA,33,DANDIM,1,DESA,6,DESA KALIPENGGUNG,2,DESA SIAGA,1,DESA TUNJUNG,4,DESA TUNJUNG MENYELAMTAKAN GENERASI PEMUDA,1,DIKES,1,DINAS KEPENDUDKAN,1,DINAS KESEHATAN,6,DINAS KOPERASI,1,DINAS PERIKANAN,1,DINAS PERTANIAN,2,DINAS SOSIAL,3,Direktur PMD,1,DISPENDUK,1,DITJEN PPMD,1,DOA,1,DOKUMENTASI,10,DOWNLOAD,9,DPMD LUMAJANG,7,DPRD LUMAJANG,1,dr. BERYL RACHMAWATI,2,dr. Tanti Umiyati,1,DRUM BAND,1,DUSUN GROJOKAN,1,DUSUN KALIDILEM,1,E-KTP,1,EDITORIAL,3,EKONOMI,10,EKTP,1,FEATURE,24,FILM,1,FINAL LIGA DESA NUSANTARA,1,FKUB,1,FOTO,1,GAYA HIDUP,2,GEDANGMAS,6,GERAK JALAN,2,GOTONG ROYONG,1,GP ANSOR,11,GUSDURian,1,HAJI,2,HALAL BIHALAL,1,HARI BESAR NASIONAL,2,Hari Kebersihan Dunia,1,HARI KRIDA PERTANIAN,1,HARI RAYA,1,HARI SANTRI,3,HARJALU,1,HASAN BASRI,1,HAUL KH. ANAS MAHFUDZ,1,HIBURAN,5,HONOR GURU NGAJI,2,HUT,3,HUT BHAYANGKARA,1,HUT RI,14,HUT RI 73,19,HUT RI 74,5,HUT TNI,1,HUT TNI 73,1,IAIN JEMBER,1,IDUL ADHA,1,IGRA,1,INDAH AMPERAWATI,3,INDOMARET,1,INOVASI DESA,6,IPNU PPNU,1,IPTU. SETYO BUDI,2,ISLAMI,12,JALIN MATRA,1,JIMAT,1,JOB MARKET FAIR,1,JOKOWI,2,KABAR SEPEKAN,1,KABUPATEN LUMAJANG,8,KADES,4,KADES GEDANGMAS,1,KADES KALIDILEM,1,KALIDILEM,6,KALIPENGGUNG,10,Kapolres Lumajang,3,KAPOLSEK,2,KARANG ANYAR KALIDILEM,1,KARNAVAL,8,KBIH,1,KBIH Haromain,1,Kecamatan Klakah,1,KECAMATAN RANDUAGUNG,36,Kecamatan Senduro,1,KECELAKAAN,2,KELOMPOK TANI,2,KELUARGA BERENCANA,1,KEMENDES,8,KEMENKOMINFO,1,KERETA API,2,KESEHATAN,16,KEUTAMAAN SHOLAWAT,1,KIM,1,KIM NAMBI,1,KIMNAMBI,5,KISAH,1,KMPK,1,KOMINFO LUMAJANG,1,KOMUNITAS,9,KORAMIL 0821/07,5,KOTA PISANG,1,KPMD,1,KPST,6,KRIMINAL,1,KRTP,1,KUA RANDUAGUNG,1,Laila Fakhriyatuz Zakiyah,1,LAPANGAN RANDUAGUNG,1,LASKAR PATIH NAMBI,1,LAZIZNU,1,LEDOK TEMPURO,10,Lembaga NU,2,LIGA DESA NUSANTARA,7,LOEMAJANG DJADOEL,1,LOGO,2,Logo HUT RI,1,LOKAL,11,Lomba Kampung Kreatif,1,LOMBA PAI,1,LOMBA TUMPENG,1,LPNU,1,LPNU Lumajang,2,LUMAJANG,15,LUMAJANG RAMAH ANAK,1,M. Fachri,1,MADIN,2,MAJELIS MUHABBAH,1,MAN IAIN JEMBER,1,Mas Bowo,2,MASJID NURUL HUDA RANDUAGUNG,1,MENTAN,1,MENTERI DESA,1,MENTERI PERTANIAN,1,MI,1,MI MUHAMMADIYAH BUWEK,1,MI MUHAMMADIYAH LEDOK TEMPURO,1,MI NURUL ISLAM GEDANGMAS,1,MIDNIGHT IN FIFTEEN,1,MISTERI,2,MONUMEN MERDEKA ATAU MATI,1,MOTIVASI,2,Muhammad Abdullah,2,MUHAMMAD NUR HAYID,1,MUHAMMADIYAH,2,MUI,1,MUSEUM LUMAJANG,1,MUSIK,6,MWC NU,6,MWC NU LUMAJANG,1,MWC NU RANDUAGUNG,6,NAHDLOTUL ULAMA,2,NASIONAL,17,NETIZEN,7,OLAH RAGA,14,OPD RANDUAGUNG,2,ORGANISASI,1,OSIS,2,P3MD,1,PAC ANSOR RANDUAGUNG,2,PAC GP ANSOR RANDUAGUNG,4,PAGAR NUSA,1,PAHLAWAN PEMBANGUNAN DESA,1,Pamsimas,1,PARIWISATA,1,PASIRIAN,1,PASKIBRA,4,PATIH NAMBI,1,PAUD,3,PAUD Al-AZHAR,1,PAW,2,PAWAI OBOR,1,pawai taaruf,1,PBB,3,PCNU,4,PCNU Lumajang,8,PEJARAKAN,3,PELAYANAN,3,PEMBAKARAN,1,PEMERINTAHAN,19,PEMILU,1,PENDAMPING DESA,18,PENDIDIKAN,15,PENGETAHUAN,3,PERESMIAN BPD,1,PERTANIAN,2,PESANTREN,1,PGRI RANDUAGUNG,1,PHBI,1,PIALA DUNIA 2018,3,PILBUP,4,PILEG,1,PILGUB,2,PILKADA,5,PILKADA LUMAJANG,8,PILKADES,3,PKM RANDUAGUNG,5,PKPNU,1,POKDARWIS,1,POKTAN SARI MULYO SALAK,1,POLITIK,14,POLSEK RANDUAGUNG,3,PONPES BAROKATUL QODIRI,1,PONPES NURUL JADID,1,PPDI LUMAJANG,1,PPK RANDUAGUNG,1,PPPA DARUL QUR'AN,1,PRAMUKA,1,PROFIL,6,PROGRAM BEKERJA,1,PRONOJIWO,2,PSHT,1,PT QNet,1,PUSKESMAS RANDUAGUNG,3,QUOTES,2,QURBAN,1,RA,1,RAIL CLINIC,1,RAM,1,RAMADHAN,4,RANDUAGUNG,35,RANDUAGUNG COMMUNITY,12,RANULOGONG,7,RANUWURUNG,5,RANUYOSO,1,Relawan,1,RELIGI,2,RITUAL,1,RMI,1,RTLH,1,S.STP,1,Sahabat Desa Nusantara,1,SAID AQIL SIRADJ,1,SALAK,5,Satgas Kamdes,2,SD ISLAM AL MUHAJIR,3,SDN,1,SDN BANYUPUTIH LOR 02,1,SDN PEJARAKAN 01,1,SDN RANDUAGUNG 01,1,SEJARAH,15,Sekolah Desa,1,SENI,3,SEPAK BOLA,1,Sertifikasi,1,SH,1,SIDOMULYO,1,SILTAP PERANGKAT DESA,2,SIPEDE,1,SISKEUDES,2,SITUS BITING,1,SMA AL MAISAROH,2,SMAN 1 LUMAJANG,1,SMK MUHAMMADIYAH LUMAJANG,1,SMKN 2 LUMAJANG,1,SMP,1,SMPI RAUDLOTUL ULUM,1,SOSIAL,22,SOSIALISASI,1,SPBU,1,STASIUN,2,STATISTIK,1,STRA,1,STUDY BUDAYA,1,STUNTING,3,SUYUD SUGIARTO,1,Tabur Bunga,1,TAHFIDZ,2,TAHUN BARU ISLAM,3,TANAH KAS DESA,1,TANI,1,THORIQUL HAQ,7,TIPS,1,TK,4,TK PGRI RANDUAGUNG,2,TOKOH,2,TRIAD RANDUAGUNG,3,TUNJUNG,10,TUTORIAL,1,UMBUL,1,UMKM,1,UNWTO,1,VANESSA ANGEL,1,VIDEO,19,Wakil Bupati Lumajang,1,WISATA,10,
ltr
item
Nambi: Guru Bagi Anak-anak Kampung Di Desa Randuagung
Guru Bagi Anak-anak Kampung Di Desa Randuagung
Guru Bagi Anak-anak Kampung. Niat tulus, semangat, dan ketelatenan bu Novi telah berkontribusi terhadap khazanah pendidikan di lingkungan sekitarnya. “Saya selalu menekankan anak-anak untuk berusaha meraih cita-cita mereka.Ndak menikah muda. Menjadi anak berpendidikan tinggi,” pungkas bu Novi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEcNJBR2KfBpVzZmoXcp8kjavtKDjDaegMfCjjZw2vZJB19546Fv8NTr0DFsRzfhF123T95rWMkJf4sJo7npt_tRZ1A-k-sCefffq9sdH2qHI9pcKpjH3lUWrgvk-rderHmXV5-_SGRtE/s1600/foto+bersama.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEcNJBR2KfBpVzZmoXcp8kjavtKDjDaegMfCjjZw2vZJB19546Fv8NTr0DFsRzfhF123T95rWMkJf4sJo7npt_tRZ1A-k-sCefffq9sdH2qHI9pcKpjH3lUWrgvk-rderHmXV5-_SGRtE/s72-c/foto+bersama.jpg
Nambi
https://kimnambi.blogspot.com/2016/01/guru-bagi-anak-anak-kampung-di-desa.html
https://kimnambi.blogspot.com/
https://kimnambi.blogspot.com/
https://kimnambi.blogspot.com/2016/01/guru-bagi-anak-anak-kampung-di-desa.html
true
9156721657861008427
UTF-8
Tampilkan Semua Artikel Not found any posts Selengkapnya Selengkapnya Reply Cancel reply Hapus Oleh Beranda HALAMAN POSTS Selengkapnya REKOMENDASI UNTUK ANDA KATEGORI ARSIP SEARCH SEMUA POSTINGAN Not found any post match with your request Kembali Ke Halaman Awal Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Mingg Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago 5 minggu yang lalu Pengikut Ikuti THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy